Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kebutuhan Nutrisi Anak Belajar

 KEBUTUHAN NUTRISI ANAK BELAJAR



Seperti halnya pada tubuh, otak juga merupakan organ penting yang membutuhkan energi. Kebutuhan energi pada otak lebih   dari   40% dari total energi tubuhnya, meski rata-rata berat otak anak usia 1-6 tahun kurang dari 10% berat tubuhnya. Di usia 5 tahun pertama pada kehidupan seorang anak, otaknya akan berkembang sebesar 85%. Otak anak membutuhkan energi 200% lebih banyak dibandingkan kebutuhan orang dewasa.

Perkembangan sirkuit otak itu sangatlah bergantung kepada daya kualitas nutrisi dan stimulasi yang diperoleh oleh balita, sejak dalam kandungan, sampai tiga tahun setelah dilahirkan. Pemberian nutrisi yang lengkap dan seimbang sejak di dalam kandungan sampai usia 3 tahun akan mengoptimalkan jumlah sel dalam otak bayi serta meningkatkan kualitas sinaps yang terbentuk.

Makanan hasil dari laut atau sea food merupakan jenis makanan yang baik bagi otak. Daging Ikan dan minyak ikan merupakan makanan yang mengandung asam lemak omega-3 dan DHA. Zat Asam lemak omega-3 sangatlah berperan dalam mengurangi inflamasi selular dan vaskular dalam otak, mendorong terjadinya vasodilatasi dan memastikan integritas membran sel otak untuk tetap lembut. Berbagai macam nutrisi yang esensial dalam pembentukan sistem saraf pusat di antaranya adalah asam lemak Omega-3, DHA, asam arakidonat, vitamin B kompleks, asam folat, vitamin C, vitamin E, seng, besi, yodium, selenium, asam amino esensial, kolin, dan antioksidan.

Zat Nutrisi yang optimal selama masa kehamilan sampai anak usia 3 tahun merupakan hal yang penting karena 70% otak manusia berkembang pada periode tersebut. Nutrisi berperan penting dalam perkembangan neurologis, kognitif, dan afektif. Akan tetapi, nutrisi bukanlah satu- satunya hal yang menentukan kecerdasan otak anak. Kecerdasan otak pada anak dipengaruhi tiga unsur penting yang saling berkaitan yaitu genetik, nutrisi, dan faktor lingkungan. Gangguan belajar sesaat terjadi pada kegagalan energi di otak untuk mendukung proses sinaps dan analisa.

Zat Gizi yang Berperan dalam Perkembangan Otak

Aktivitas otak menghabiskan 25 persen total energi tubuh. Zat Energi sangat diperlukan sebagai bahan bakar untuk proses transmisi impuls elektris dan komunikasi antar sel saraf yang terus-menerus. Agar terus berfungsi, otak memerlukan pasokan energi dari glukosa secara konstan. Glukosa didapatkan dari karbohidrat makanan. Asupan 2 sumber energi tersebut secara tepat akan sangat penting bagi kerja mental manusia. Otak ini perlu memperoleh pasokan zat glukosa dari darah secara teratur dan merata pada saat seseorang berpikir dan berkonsentrasi. Oleh sebab itu, kondisi lupa akan sesuatu mungkin terjadi karena kurangnya kadar glukosa dalam otak yang mengakibatkan melemahnya daya konsentrasi, energi mental, dan kesiagaan. Zat Karbohidrat memiliki peran yang sangat penting untuk menentukan sikap mental serta akal yang sehat. Tanpa zat karbohidrat maka tubuh mungkin saja akan merasa lemas kurang bertenaga, tak dapat berpikir dengan baik, masalah emosi, tertekan serta bahkan juga depresi. Ada beragam macam jenis makanan yang baik untuk meningkatkan fungsi otak dari karbohidrat yaitu seperti biji-bijian, kacang-kacangan, gandum serta beras merah.

Hal penting lain yang perlu mendapat perhatian adalah darah yang diperlukan otak sebanyak 50-55 ml/100g/otak/menit dari seluruh kebutuhan tubuh. 25%. Darah membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke otak. Kekurangan hemoglobin (Hb) atau anemia menyebabkan suplai oksigen ke otak berkurang, sehingga anak yang menderita anemia tidak dapat berkonsentrasi dengan baik. Kekurangan Hb juga dapat disebabkan oleh kekurangan zat besi atau Fe, atau ada penyakit-penyakit tertentu yang dapat menyebabkan menurunnya Hb. Makanan sumber zat besi di antaranya bayam, brokoli, kacang-kacangan, sereal, kerang, hati, daging merah, ikan, dan tahu.

Komunikasi antar sel otak memerlukan zat disebut neurotransmitter yang dibentuk dari asupan protein. Kekurangan neurotransmitter disebabkan oleh kekurangan asupan protein yang dapat menyebabkan penurunan kognitif pada anak.

Makanan sumber protein utama, di antaranya adalah daging, ikan, telur, susu, dan keju. Selain itu Ikan, daging bebas lemak dan unggas itu merupakan pilihan makanan terbaik untuk kecerdasan otak.

 

Posting Komentar untuk "Kebutuhan Nutrisi Anak Belajar"