Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keterkaitan Perkembangan Anak Usia Dini dengan Perkembangan Fungsi Otak

Keterkaitan Perkembangan Anak Usia Dini dengan Perkembangan Fungsi Otak


Kemampuan atau keterampilan bukan hasil stimulus instan atau spontan, melainkan dari pengulangan yang berkembang dengan tahapan yang berurutan sesuai kesiapan koneksi di otak. Urutan kematangan koneksi sel saraf khas dan selalu akan terjadi dengan hirarki menuju kemampuan kendali di tahap awal. Kemampuan kognitif secara paralel berkembang dan memiliki ratio koneksi yang membesar setelah kecukupan kematangan urutan sebelumnya dilalui.

Gambar 1 - Profil kematangan

Melalui gambar diatas disampaikan bahwa awal koneksi sinaps yang terjadi untuk mencapai kematangan kerja otak diawali dengan dominasi dari tugas ilter serta proses sensori ke respon motorik. Kemampuan kendali pada motorik yang terjadi di usia 3-4 tahun itu merupakan titik pencapaian keseimbangan utama yang berarti telah memenuhi:

1. kendali gerak beralih dari reflek ke gerak bertujuan yang diperintahkan otak bagian homunculus ke otot melalui serabut saraf;

2. informasi dari dunia sekitar anak masuk secara optimal dan telah di ilter oleh area otak khusus untuk menjadi memori yang disimpan sesuai kategori;

3. kendali emosi dengan kemampuan tunggu sesuai dengan kombinasi kendali gerak dan kemampuan komunikasi.

Ciri pencapaian kematangan ini dijabarkan dalam kompetensi dasar sesuai aspek perkembangan program pembelajaran. Kebutuhan perkembangan anak untuk kemampuan belajar adalah terbentuknya fokus / konsentrasi atau disebut juga atensi. Atensi berkembang sesuai penambahan kemampuan kendali yang leksibel dengan emosi, rangkaian ini menuntun kemampuan kerja otak pada keterampilan pikir selanjutnya. Setiap perbedaan atau kendala dalam urutan kematangan akan mengubah kesiapan perkembangan kognitif menuju kemampuan pikir pada tahapan berikutnya. Stimulus berbasis peta kematangan fungsi otak anak diharapkan akan membangun kesiapan profil perkembangan anak untuk jenjang pembelajaran berikutnya.

Lima (5) aspek perkembangan anak usia dini dengan perkembangan fungsi otak. Aspek tersebut akan dimunculkan sebagai respon kerja otak anak jika pematangan terjadi dengan optimal. Urutan aspek yang diurutkan berdasar hierarki kematangan kerja otak akan menjadi irisan yang saling integrasi.


Gambar 2


 

Kompetensi Dasar

Tahapan Fungsi Otak

Sosial Emosional

2.5.  Mempunyai tingkah laku yang memperlihatkan sikap percaya  diri

2.6.  Mempunyai tingkah laku yang men-cerminkan sikap taat terhadap aturan sehari-hari untuk melatih kedisiplinan

2.7.  Mempunyai tingkah laku yang mem-perlihatkan sikap sabar (bersedia menunggu giliran, mau mendengar ketika orang lain berbicara) untuk melatih kedisiplinan

2.8.  Mempunyai perilaku yang mencerminkan kemandirian

2.9.  Mempunyai perilaku yang men- cerminkan sikap peduli dan mau membantu jika diminta bantuannya

2.10.   Mempunyai perilaku yang men- cerminkan sikap kerjasama

2.11.   Mempunyai perilaku yang dapat menyesuaikan diri

2.12.   Mempunyai tingkah laku yang menunjukan rasa sikap tanggung jawab

3.13. Mengenal emosi diri dan orang lain

4.13. Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar

3.14. Mengenali kebutuhan, keinginan, dan minat diri

4.14. Mencurahkan kebutuhan, kemauan dan minat diri dengan cara yang tepat

Telah mencapai kemampuan:

  kendali emosi

 

  kelola emosi

 

  memiliki identifikasi emosi

 

  kendali gerak

 

  mengukur besar tenaga

 

  kelola gerak

Fisik Motorik

3.3. Mengerti akan anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya yang diperuntukan dalam pengembangan motorik kasar dan motorik halus

4.3. Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus

Telah memiliki perkembangan gerak sesuai tahapan usia (detail pada modul 2)

Bahasa

3.10. Memahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca)

4.10. Memperlihatkan akan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan membaca)

3.11. Mengerti akan bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal)

4.11. Memperlihatkan kemampuan berbahasa ekspresif (me- ngungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal)

3.12. Mengenal keaksaraan awal melalui bermain

4.12. Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya

Birth to 5

Kognitif

 

Taxonomy Bloom

Agama dan Moral

 

 

                                                                       

 Tabel 1

Anak dengan perkembangan kematangan otak yang optimal akan tampil sehat, cerewet sesuai konteks, dapat mandiri dalam kegiatan sehari-hari di rumah dan mampu bergaul bersama teman sebaya di sekolah. Perbedaan dari indikator ini berarti ada bagian koneksi yang mengalami gangguan atau hambatan. Penelusuran untuk menemukan hambatan perlu dilakukan agar dapat disusun kegiatan yang mendorong pematangan koneksi sinaps agar tercapai kerja otak yang sesuai usia.



Gambar 3

Anak berkembang perlu kelengkapan kematangan koneksi kerja otak untuk menuju kesiapan belajar. Pada hambatan kematangan anak tetap nampak bisa menuju usia belajar, namun banyak kericuhan yang muncul mengikuti perjalanan belajar dan kesehariannya. Untuk mencapai tingkat kematangan yang seharusnya akan perlu dikenali dulu profil terkini sebagai pijakan penentuan aktivitas stimulasinya. Paralel bersama perjalanan kurikulum dapat dilakukan aktivitas stimulasi. Model penemuan profil dapat menggunakan model riwayat dengan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (telusur balik) atau model Observasi Respon Kematangan Fungsi Otak (Vigor Profile). Pelatihan dasar ini akan menggunakan model riwayat dalam uraian menemukan profil anak untuk membantu para pendidik dan orang tua.

 

Posting Komentar untuk "Keterkaitan Perkembangan Anak Usia Dini dengan Perkembangan Fungsi Otak"