Perkembangan Kesiapan Belajar
PERKEMBANGAN KESIAPAN BELAJAR
Perkembangan Kognitif
Perkembangan otak dan bertambahnya usia merupakan proses alamiah setiap manusia. Tuntutan akan bertambahnya kemampuan setiap individu untuk beradaptasi dan berinteraksi memerlukan perkembangan kognitif. Selama ini perkembangan kognitif dikenal sebagai kemampuan-kemampuan yang dapat diukur.
Output dari kerja otak disebut sebagai proses neurobiologis yang merupakan potensi untuk terbentuknya kemampuan, hal tersebut belum banyak diketahui dan dianggap tidak relevan untuk menjadi pembahasan di bidang pendidikan karena kecenderungan pendekatan medis. Perkembangan teknologi medis di bidang radiodiagnostik mengembangkan konsep pendekatan neurosains pada akhir abad 20, banyak memberikan masukkan tentang proses perkembangan otak berkaitan dengan kerja otak untuk kognitif dan kecerdasan sehingga bermanfaat bagi bidang pendidikan. Pembahasan dengan pendekatan neurosains yang merupakan kecerdasan terapan menjelaskan bahwa potensi dari proses kerja otak lebih penting daripada kompetensi atau kecerdasan itu sendiri. Banyak faktor yang mempengaruhi tampilnya kemampuan yang disebut sebagai kompetensi tersebut, seperti nutrisi, oksigen, stimulus atau perbedaan dan penurunan fungsi yang disebabkan penyakit turunan atau penyakit yang didapatkan selama masa kehidupan.
Proses perkembangan kognitif merupakan aktivitas continuum perkembangan otak, sehingga saat terjadi gangguan proses kognitif perlu ditinjau kembali proses perkembangan yang sebelumnya. Perkembangan kognitif awal dimulai dari perkembangan bahasa pada kemampuan komunikasi.
Secara umum komunikasi adalah suatu proses aktif pengiriman, penerimaan dan input balik informasi dari pengirim (sender) komunikator ke penerima atau (receiver). Penerima pesan yang menerima pesan tersebut harus mampu mengidentifikasi isi pesan dan menyampaikan umpan balik sebagai respon sesuai dengan aturan yang disepakati dan berlaku. Salah satu saluran yang digunakan dalam komunikasi adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun verbal.
Taksonomi Bloom
Perkembangan kognitif kemudian akan dijelaskan lebih lanjut dengan perkembangan taksonomi Bloom.
Dalam taksonomi Bloom diuraikan tahapan perkembangan kemampuan kognitif dengan 6 fungsi kerja otak yang dijelaskan sebagai berikut:
Remembering: mengingat adalah proses memori dengan alur input info dari organ sensor kemudian melalui proses penerimaan sensor untuk klasifikasi atau pemilahan dalam pengelompokkan kemudian disimpan dalam “storage short memory”. Memori ini secara bertahap kemudian akan masuk ke “storage long term memory” setelah proses penataan atau formasi dan konsolidasi yang cenderung terjadi di saat manusia tidur. Ada fase tidur yang berbeda untuk menata jenis memori yang berbeda.
Gambar 4.3 Memori asosiatif
Understanding: pemahaman adalah proses pada kerja otak yang berawal dari sirkuit pikir menggabungkan memori dan mendapatkan makna atau pengertian pemanfaatan topik/ subjek/objek.
Applying: pada proses kerja otak merupakan gabungan sirkuit yang merespon dengan tahapan eksekusi baik tindakan.
Analysing: merupakan proses otak yang menggunakan kerja menguraikan dari area otak korteks kiri depan (frontotemporal). Proses ini akan sulit atau terganggu jika kerja otak kiri pada tahapan pembiasaan siklus hidup sehari-hari (siklus sirkadian) tidak terbentuk.
Evaluating: adalah proses kerja otak yang menggunakan pembiasaan pembandingan dan sanggup mengurutkan temuan untuk menyusun kesimpulan. Pada kerja otak kiri koneksi ini terbentuk dengan memanfaatkan jembatan antar belahan otak untuk membentuk penyampaian hasil evaluasi secara lisan dalam rangkaian kalimat.
Creating: merupakan kerja integrasi fungsi otak yang mengulangi memori secara imajinatif untuk menjadi konkret dalam berbagai bentuk.
Pada perkembangan pemanfaatan taksonomi Bloom untuk menyusun pembelajaran, kemudian disusun kedalaman pengetahuan yang pada proses pematangan fungsi kerja otak juga memperlihatkan perputaran proses yang dapat digambarkan seperti spiral yang meluas. Kerja kognitif pada otak akan menggunakan koneksi dari belahan otak kiri dan kanan dengan upaya kendali dari bagian depan korteks yang selalu akan diwarnai oleh koneksi awal dari sistem limbik dan otak kecil.
Terbentuk 4 kuadran dominasi yang akan bertahap berkembang hingga pada usia produktif sekitar 20-21 tahun terbentuk koneksi dominan.
Low Order Thinking Skills dicapai pada awal kerja otak yang di setiap kedalaman dimensi pengetahuan akan mengalami penguatan koneksi melalui tantangan berpikir menjadi High Order Thinking Skills. Pemanfaatan kelompok memori otak yang terjadi secara semantik membuat taksonomi Bloom juga dikembangkan berdasar jenis kata.
Perkembangan bertahap dalam proses berpikir
Posting Komentar untuk "Perkembangan Kesiapan Belajar"