Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perkembangan Fungsi Otak Anak

 Perkembangan Fungsi Otak Anak

 

Perkembangan otak setelah bayi lahir akan mengutamakan proses koneksi sinaps untuk perkembangan fungsinya. Yang dimaksud dengan proses sinapsis adalah pertemuan ujung sel pada kaki-kaki sel saraf di titik yang dikenal sebagai akson dan dendrit. Pertemuan sel bukan merupakan pertemuan yang melekat melainkan ujung sel yang mendekat dan terjadi perpindahan elektron antara kedua ujung sel tersebut. Celah antara dua ujung sel saraf yang bertemu dihubungkan dengan cairan yang disebut neurotransmitter.

 


Gambar 1 - Neurotransmitter

 

Neurotransmitter adalah senyawa kimiawi dalam tubuh yang bertugas untuk menyampaikan pesan antara satu sel saraf (neuron) ke sel saraf target. Sel-sel yang menjadi target ini dapat berada di otot, berbagai kelenjar, dan bagian lain dalam tubuh. Senyawa Neurotransmitter ini memainkan peran yang sangat penting untuk otak anak dalam mengatur kinerja berbagai sistem tubuh. Sistem tubuh tersebut termasuk :

1. Pernapasan;

2. Detak jantung;

3.  Siklus pengaturan tidur;

4. Pencernaan;

5. Suasana hati;

6. Konsentrasi;

7. Nafsu makan;

8. Gerakan otot

 

Kepadatan sinaps pada otak menampilkan fungsi yang diperlukan manusia untuk memberikan respon. Sinaps ini dapat terbentuk sebagai proses plastisitas otak atau kemampuan otak untuk belajar setiap saat. Sinaps juga dapat luruh atau dikenal dengan istilah pruning yang berarti pemangkasan koneksi karena fungsi yang tidak rutin atau sering dimanfaatkan. Proses ini terjadi secara alamiah bersama perjalanan waktu yang pada usia produktif akan menjadi spesialisasi atau keterampilan sesuai tugas dan pekerjaan.

 


Gambar 2 - Perkembangan fungsi otak

 

Diperlukan kesempatan untuk anak menerima berbagai stimulus dari berbagai rangsangan tantangan atau kesempatan terpapar pada berbagai benda peristiwa atau kegiatan yang disebut sebagai stimulasi. Setiap saat otak menerima stimulus maka akan terbentuk proses sinapsis pada area penerima sensor dan kemudian berkembang terkoneksi membentuk sirkuit untuk memfilter dan mengelompokkan setiap stimulus yang akan direspon oleh otak dengan berbagai kemungkinan respon seperti misalnya di tahap awal yang pertama merespon adalah kemampuan otak berkomunikasi kepada tubuh dan mengeluarkan output gerak. Sirkuit di otak yang terhubung dengan tubuh berarti sambungan dua arah, karena otot juga memiliki sel-sel ujung penerima sensor yang akan mengirim berita ke otak. Tubuh menerima informasi dari tantangan keseimbangan gravitasi.

 

Pada awal kehidupan bayi gerak yang dimiliki bukan gerak atas perintah atau rencana kerja dari otak melainkan gerak spontan dari sistem refleks yang sudah ada rekaman di otak kecil dan pada sirkuit pendek dari area vertebra ke otot yang bersangkutan. Gerak dengan sistem refleks ini harus digantikan perintah kerjanya dengan gerak yang berasal dari rencana strategi otak pada pusat kendali prefrontal cortex. Proses peralihan kendali gerak dari refleks menjadi gerak sesuai tujuan respon akan terjadi secara bertahap dari fase bayi hingga usia 2 tahun.

 

Gerakan refleks adalah suatu gerakan yang tidak dilakukan dengan perencanaan, yang merupakan respon dari sistem saraf terhadap stimulus. Setiap bayi yang baru dilahirkan, memiliki refleks pertama yang disebut refleks primitif (refleks janin) yang akan hilang dengan bertambahnya usia. Melalui stimulasi neurosains, bayi dilatih mengelola kecerdasan dalam bergerak, bayi akan tumbuh menjadi anak yang bergerak dengan tujuan-tujuan tertentu. Refleks primitif ini secara bertahap diambil alih oleh otak kognitif. Selanjutnya refleks akan berkembang dalam enam bulan pertama usia Si Kecil. Refleks ini akan makin sempurna dan berubah menjadi 'postural' reflex atau gerakan sadar postur. Refleks integrasi atau kesempurnaan refleks ini menjadi dasar untuk kontrol sadar postur, keseimbangan dan koordinasi dalam lingkungan.

 

Jika transisi dari refleks janin ke refleks integrasi (kesem- purnaan refleks) tidak berkembang, maka anak akan mengalami masalah dengan keseimbangan dan koordinasi. Refleks lain yang terhubung ke fungsi mekanisme keseimbangan, mempengaruhi aspek-aspek tertentu dari pembelajaran.

 

Posting Komentar untuk "Perkembangan Fungsi Otak Anak"