Optimalisasi Fungsi Otak Anak
Optimalisasi Fungsi Otak Anak
Otak manusia terdiri dari tiga bagian besar dengan
fungsi yang berbeda-beda.
Perkembangan aktivasi fungsi struktur otak diawali terutama pada bagian
belakang kepala yang
memiliki fungsi visual dan kemudian penyadaran akan
kehadiran atau keberadaan dan
orientasi sekitar. Perkembangan kematangan ini akan berjalan bersama dengan banyaknya stimulus
yang diterima serta variasi
kombinasi stimulus yang
beragam, sampai usia individu mencapai
18-21 tahun. Pencapaian kematangan tersebut bervariasi ter- gantung pula pada pola hidup
individu. Melalui stimulasi dini, sel-sel otak ini dirangsang agar berkembang dengan
baik.
Bagian-bagian di dalam organ otak
Banyak bagian di dalam otak
yang harus distimulasi melalui rangsangan. Komponen terbesar dari otak disebut cognitive brain atau otak pembelajar,
menjadi area terbesar untuk kecerdasan bahasa
dan gerak. Sepertiga sisanya berhubungan dengan kecerdasan visual, audio, dan sebagainya. Melalui
neurosains yaitu ilmu yang
mempelajari tentang otak dan seluruh
fungsi-fungsi saraf, otak dapat dioptimalkan dengan cara pemberian rangsangan secara seimbang. Ada banyak rangsangan yang bisa
diberikan pada bayi untuk memaksimalkan fungsi otaknya, salah satunya adalah dengan pemberian stimulasi pijatan.
Gambar 1 - Perkembangan otak manusia
Perkembangan fungsi otak seperti gambar yang ditunjukkan sebelumnya dengan panah pada grafik dapat dilihat jenis-jenis fungsi yang berkembang dibagi terutama pada tiga bagian besar yaitu perkembangan sistem sensor, gerak, dan kognitif.
Gambar 2 - Masa sensitif perkembangan otak berada di 4 tahun pertama kehidupan
Grafik yang lebih detail lagi memperlihatkan perkembangan dengan puncak yang sensitif untuk koneksi pada area-area otak membentuk fungsi selain pendengaran, penglihatan, juga terlihat kontrol emosi dan respon terhadap pembiasaan dan disiplin sehari- hari. Juga terlihat fungsi yang muncul pada awal kognitif identifikasi dari simbol serta pengenalan akan proses awal hitung atau matematika dasar misalnya membandingkan benda membedakan berat atau membedakan ukuran.
Kerja Panca Indera
Panca indera memiliki
peran yang sangat
penting bagi kematangan fungsi
saraf. Stimulasi dini pada anak dengan memberikan rangsangan pada panca indera,
dapat meningkatkan kecerdasan anak. Rangsangan berupa pemijatan dapat
menstimulasi indera-indera
tersebut dengan optimal, dan anak akan menjadi cerdas. Kecerdasan ini juga
merupakan keahlian menggunakan seluruh tubuh
untuk menyampaikan ide
dan perasaan.
1. Indera penglihatan.
Mata merupakan indera
yang digunakan untuk melihat benda, lingkungan dan sekitarnya
serta alam yang ada di dunia ini. Dengan mata kita dapat melihat sesuatu dalam bentuk
gambar sehingga mampu
dengan mengenali benda-benda yang ada di
sekitarnya dengan cepat. Pada saat stimulasi neurosains dilakukan di sekitar area mata, kegiatan
tersebut tidak hanya merangsang
saraf-sarafnya, namun juga memperkuat aliran
darah dan otot-otot disekitar mata
Gambar 3 - Indera penglihatan
2. Indera penciuman.
Hidung merupakan indera yang
kita gunakan untuk mengenali
lingkungan sekitar atau sesuatu dari aroma atau bau yang dihasilkan.
Dengan indra penciuman kita dengan mudah mampu
mengenali mana makanan yang sudah busuk dengan makanan yang masih segar,
kita dengan mudah mengetahui hanya dengan mencium
aroma makanan tersebut. Di dalam hidung kita
terdapat banyak sel kemoreseptor untuk mengenali aroma atau bau. Stimulasi
neurosains di area sekitar hidung
sampai ke depan
telinga, berguna untuk organ keseimbangan di dalamnya. Stimulasi
pada bayi melalui penciuman aroma yang lembut dan segar, bukan
sekedar harum wangi saja, akan merangsang area otak, berguna pengelolaan emosi
dan mengajarkan bayi untuk belajar
Gambar 4 - Indera penciuman
3. Indera pendengaran.
Telinga
merupakan alat indera yang memiliki fungsi untuk
mendengar suara-suara yang ada di sekitar kita sehingga kita dapat mengenali atau mengetahui
atau mengidentifikasi apa yang terjadi
di sekitar kita
tanpa harus melihatnya dengan mata kepala kita sendiri. Stimulasi neurosains di
sekitar telinga juga bertujuan memberi rangsangan dan
peredaran darah yang
baik bagi organ
keseimbangan.
Gambar 5 - Indera pendengaran
4. Indera pengecap.
Lidah merupakan
alat indera yang berfungsi
untuk merasakan rangsangan rasa dari benda-benda yang masuk ke dalam mulut
kita. Lidah dapat
merespon segala macam jenis rasa seperti
rasa manis, rasa pahit, rasa asam dan rasa asin.
Lidah juga bertugas merasakan tekstur
yang membuat
refleks gerakan
lidah ke arah
kiri kanan dalam rongga
mulut, serta gerakan
menelan. Stimulasi neurosains di sekitar
area bibir, akan membantu anak ketika
mulai belajar membaca, berkomunikasi, juga bernyanyi.
Semua gerak lidah ini penting
dalam proses kesiapan
anak berbicara.
Gambar 6 - Indera pengecap
5.
Indera peraba.
Kulit merupakan alat
indera kita yang mampu menerima
rangsangan temperatur suhu, sentuhan, rasa sakit, tekanan, tekstur, dan lain
sebagainya. Pada kulit terdapat reseptor
atau ujung saraf untuk menerima rangsang. Stimulasi
neurosains berupa rangsangan saat bayi dimandikan, pergantian suhu ruangan
dengan suhu air di dalam bak mandi berguna untuk persarafan bayi mengenali temperatur dan mengenal ruangan di sekitar dia. Serta akan membantu bayi mendapat pengalaman beradaptasi dengan otaknya terhadap respon suhu. Saat tubuh bayi dikeringkan dengan
handuk, bayi juga
mengenal stimulus tekanan yang
lembut. Pemijatan memperkenalkan perbedaan tekanan
lebih dalam bagi tubuh bayi.
Semua rangsang dari
permukaan kulit hingga tekanan ke dalam memberi variasi bagi bayi untuk
mengenali perbedaan tekstur dan perkenalan pada besar gaya atau energi
yang diterima untuk
kemudian direspon olehnya.
Gambar 7 - Indera peraba
Posting Komentar untuk " Optimalisasi Fungsi Otak Anak"